Bagaimana tata cara thawaf yang benar? Thawaf adalah salah satu rukun haji dan umrah yang wajib dilakukan oleh setiap jemaah. Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri. Thawaf merupakan ibadah yang penuh makna dan hikmah, sekaligus menunjukkan kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Namun, bagaimana sebenarnya tata cara ibadah thawaf yang benar sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara lengkap dan jelas. Jadi, ibadah di Tanah Suci Anda yang menggunakan jasa travel haji plus terbaik di Jakarta tidak akan menjadi sia-sia.
Apa yang Dimaksud Thawaf?
Sebelum masuk ke tata cara thawaf, secara bahasa, thawaf (Arab: طواف) berarti mengelilingi. Adapun, menurut istilah, thawaf adalah mengelilingi Baitullah (Ka’bah) sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri.
Dalam perbedaan umroh dan haji, thawaf adalah salah satu bentuk ibadah yang hanya boleh dilakukan di Masjidil Haram, tempat yang paling mulia dan paling dicintai oleh Allah SWT. Thawaf juga merupakan simbol dari persatuan dan kesatuan umat Islam di bawah naungan tauhid.
Thawaf disebutkan dalam Al-Quran surah Al-Hajj ayat 29 sebagai berikut:
ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ
Artinya:
“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran (yang ada di badan) mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka dan melakukan thawaf sekeliling rumah tua (Baitullah).”
Dari ayat ini, kita dapat mengetahui bahwa thawaf adalah salah satu rukun haji yang harus dilakukan oleh setiap jemaah haji. Selain itu, thawaf juga termasuk dalam rukun umrah, yaitu ibadah yang lebih ringan dan lebih pendek daripada haji, yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Bagaimana Tata Cara Thawaf?
Sama seperti urutan haji tamattu, tata cara thawaf dimulai dari Hajar Aswad dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri dan berkeliling sebanyak tujuh kali putaran. Sebelum memulai thawaf, jemaah harus suci dari hadas dan najis serta menutup aurat. Berikut adalah langkah-langkah tata cara ibadah thawaf yang benar sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW:
1. Mendekati Hajar Aswad
Mendekati Hajar Aswad dan menciumnya, menyentuhnya, atau melambaikan tangan ke arahnya sambil mengucapkan:
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصْدِيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ اتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ صّلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah dan Allah Maha Besar, ya Allah thawaf ini karena iman kepada-Mu, pembenaran kepada kitab-Mu, penunaian terhadap janji-janji-Mu dan mengikuti Nabi-Mu SAW”
2. Berjalan
Melakukan ramal (berjalan cepat) bagi laki-laki pada tiga putaran pertama, dan berjalan biasa pada empat putaran terakhir. Bagi perempuan, berjalan biasa pada semua putaran.
3. Melakukan Idhtiba’
Melakukan idhtiba’ (menyampirkan kain ihram ke pundak kiri dan membuka pundak kanan) bagi laki-laki yang sedang ihram. Bagi perempuan, tidak perlu melakukan idhtiba’.
4. Mendekati Rukun Yamani
Mendekati Rukun Yamani (sudut Ka’bah yang berseberangan dengan Hajar Aswad) dan menyentuhnya atau melambaikan tangan ke arahnya. Jika tidak bisa, cukup berjalan lurus tanpa melambaikan tangan.
5. Membaca Doa Rukun Yamani dan Hajar Aswad
Tata cara thawaf yang berikutnya adalah membaca doa antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, yaitu:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَةً النَّارَ
Artinya:
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”
6. Mengakhiri Putaran dan Kembali ke Hajar Aswad
Mengakhiri setiap putaran thawaf dengan kembali ke Hajar Aswad dan mengucapkan takbir, seperti pada langkah pertama. Jika tidak bisa mendekati Hajar Aswad, cukup melambaikan tangan ke arahnya.
7. Mengulangi Putaran
Mengulangi langkah 2 sampai 6 sebanyak tujuh kali putaran, sehingga total mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Setiap putaran dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad.
8. Mencium Hajar Aswad
Menyelesaikan thawaf dengan mencium Hajar Aswad, menyentuhnya, atau melambaikan tangan ke arahnya sambil mengucapkan:
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah dan Allah Maha Besar, ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Penerima Taubat, Yang Maha Penyayang.”
9. Mengakhiri Idhtiba’
Tata cara thawaf selanjutnya adalah mengakhiri idhtiba’ bagi laki-laki yang sedang ihram dengan menutup kembali pundak kanannya. Melakukan shalat sunnah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim, atau di tempat lain jika tidak memungkinkan. Pada rakaat pertama, membaca surah Al-Kafirun setelah surah Al-Fatihah. Pada rakaat kedua, membaca surah Al-Ikhlas setelah surah Al-Fatihah.
10. Melanjutkan Sa’i
Melanjutkan dengan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i adalah bagian dari rukun haji dan umrah yang harus dilakukan setelah thawaf.
11. Melakukan Tahallul
Melakukan tahallul, yaitu melepaskan ihram dengan mencukur atau memotong rambut. Tahallul adalah bagian dari rukun haji dan umrah yang menandakan selesainya ibadah tersebut.
Akhir Kata
Demikianlah tata cara thawaf yang benar sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Thawaf adalah ibadah yang sangat mulia dan bermanfaat, baik secara lahir maupun batin. Thawaf mengajarkan kita untuk selalu mengingat Allah SWT, mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW, serta bersatu dengan saudara-saudara kita dari berbagai bangsa dan negara. Semoga Allah SWT menerima thawaf kita dan memberikan kita kesempatan untuk melaksanakannya di tanah suci. Sudah siap mencoba cara daftar haji di tahun ini?
Baca Juga: Wisata Bali Terbaru: Temukan Destinasi Wisata Terbaik di Bali